Rabu, 26 September 2012

Nikmatnya Menjadi Ibu

Sebagai seorang yang menyandang titel Full IRT, sungguh memberikan warna dalam hidup ini. Alhamdulillah di berikan karunia terindah oleh Allah SWT 2 orang putri yang sehat. Dalam golden age mereka saya sangat bersyukur bisa mendampingi mereka dan melihat tumbuh kembang yang terkadang membuat saya takjub karena tidak menyangka.

Kalo di bilang repot, ya pasti repot karena mempunyai anak yang hanya berbeda 1 tahun, tapi  kerepotan tersebut terbayar dengan tumbuh kembang mereka yang OK. Setiap hari pasti ada "adegan" rebutan, apa aja bisa menjadi rebutan, tekadang sudah mempunyai barang satu2 pun masih berebutan.

"Warna" keseharian saya bertambah ketika bulan Juli kemaren, si sulung mulai bersekolah. Seru ketika belajar bersama mengenai vocab dalam bahasa Arab, belum lagi sang adek yang selalu ingin belajar bahan yang sama dengan si kakak :). Disamping keseharian mengurus anak & suami serta masak & perkuean, saya pun sekarang sedang proses mengejar impian bersama ORIFLAME, yang bisa di jalankan dengan waktu & tempat yang fleksibel.

Terkadang terpikir ingin mereka cepat-cepat menjadi ABG, jalan bareng, di curhatin. Yang pasti saya puas bisa mendampingi hari2 anak-anakku.

TAKOYAKI



Cemilan khas Jepang ini merupakan cemilan favorit anak-anak. Berusaha untuk membuat sendiri walaupun masih di Jepang, karena saus nya kebanyakan tidak bisa di konsumsi muslim. Baru-baru pulang dari Jepang masih bisa membuatnya dengan tepung khusus takoyaki, tapi ketika tepung khusus tidak tersedia, bisa di ganti dengan tepung terigu biasa, resep di dapat dari seorang teman yang bersuamikan suami orang Jepang.

Berikut resep aslinya ada disini :

Takoyaki
By Ayreza Ando
Bahan adonan kulit:100 gr Tepung terigu
1 butir Telur
340ml Kaldu Katsuobushi (340ml Air direbus dengan 20gr Katsuobushi, kemudian saring)
1/4 sdt Baking Powder
Garam secukupnya

Bahan isian:
150 gr Tako yang sudah direbus, potong-potong sebesar 1 cm (kl gag ada bisa diganti dengan cumi, udang atau telur puyuh)
Ika iri Tenkatsu (berbentuk seperti remahan tepung tempura), saya skip
6g Pickles Ginger (Jahe merah)
2 gr Sakura ebi (Udang yang dikeringkan), saya skip

Topping:
Aonori (rumput laut yang dikeringkan, berbentuk bubuk)
Katsuobushi

Saus:
Worcestershire Saus atau Saus Takoyaki
Japanese Mayonaise

Cara membuat:
1. Kocok lepas telur, kemudian campurkan dengan air dingin.


2. Ayak tepung terigu dengan baking powder, kemudian sedikit demi sedikit masukkan ke dalam adonan air dan telur. Aduk hingga rata dan licin.

3. Panaskan cetakan kurang lebih 180 derajat. Olesi dengan sedikit minyak, kemudian tuang adonan sampai 1/2 lingkaran, taburi dengan tako, tenkatsu, jahe merah dan irisan daun bawang. Tuang kembali adonan sampai semua bahan tertutupi. Diamkan adonan selama 1,5 menit agar adonan yang dibawahnya mengeras dan agak matang.

4. Bolak-balikkan terus adonan takoyaki sampai matang dan berwarna kecoklatan.

5. Setelah matang oleskan dengan rata, takoyaki yang sudah matang dengan sedikit minyak goreng. Masak kembali hingga matang dan garing.

Lakukan hal diatas sampai adonan habis

Cara menyajikan:
Letakkan takoyaki diatas piring atau wadah lainnya, kemudian beri saus, Japanese mayonaise, katsuobushi dan terakhir aonori.


Sajikan selagi hangat.

Jepang Oh Jepang



Bikin blog tapi belum terisi, bingung akan posting apa. Tiba- tiba terpikir & kangen juga dengan negara ini. Sudah 2 hari ini thread di massenger FB dengan emak2 mantan "Oshin". Selama 2,5 tahun bertempat tinggal di negara ini tepatnya di kota Toyota dalam rangka menemani sang komandan yg di tugasi dari kantor.

22 Juni 2008 pagi akhirnya menginjakkan kaki di negara matahari terbit ini, dalam keadaan hamil 5 bulan & membawa seorang bayi berumur 7 bulan :). Awal membayangkannya sungguh repot dengan kondisi yang demikian, jauh dari saudara & tanpa asisten pula. Ternyata tidak sesusahnya yang di bayangkan, malah saya ingin kembali merasakan tinggal di negeri tersebut. Mungkin ga yaaaa???hehe

Dengan pesona alam yang begitu memikat (walaupun hanya secuil bagian Jepang yang indah yang pernah di nikmati sih) dan beberapa poin lagi yang membuat saya terkadang kangen dengan negeri yang dulu nya menjajah Tanah Air ini.

Beberapa hal tentang Jepang yang tidak bisa saya lupakan dan saya ingin merasakannya di Tanah Air :

  1. Negara yang sangat menjunjung tinggi budaya antri dan tepat waktu. Masyarakat Jepang sangat malu bila tidak mengantri. Yang bikin takjub, mengantri untuk toilet umum pun terjadi begitu rapinya. Mereka berbaris rapi dalam antrian. Untuk hal tepat waktunya, jadwal kereta, bis atau pun yang menggunakan jadwal selalu tepat waktu, telat berarti harus menunggu jadwal berikutnya.
  2. Negara yang sayang ibu dan anak. Untuk kontrol kehamilan, bumil di bagikan kupon gratis. Begitu pun dengan anak2, imunisasi gratis, begitu pula rawat jalan gratis. Belum lagi tunjangan untuk anak-anak per bulannya.O iya untuk ibu melahirkan pun dapat tunjangan, karena negara Jepang mengalami kekurangan generasi muda, maka ibu melahirkan malah di beri tunjangan :).
  3. Negara yang bersih dan aman. Selain kondisi lingkungan yang tidak terlihat sampah berserakan , mereka pun memiliki sistem pembuangan sampah yang OK. Pemisahan sampah basah, plastik,botol plastik,botol kaca,listrik serta perabot rumah tanggga. Ketika jadwal pembuangan sampah basah pun tidak menimbulkan bau yang tidak sedap ketika kita melewati garbage station.
  4. Sangat nyaman ketika kita mengurus berkas-berkas kependudukan di pelayanan publik pemerintahannya. Pasti akan selesainya urusan kita serta tidak adanya pungli :)
  5. Kuliner nya yang menggoda, walaupun ga bisa di konsumsi semua untuk muslim. Yang pasti ketika kita menanyakan bahan-bahan yang terkandung dalam makanan maka pelayan restoran akan memberitahu dengan jujur, even cuma sedikit yang di pakai.
  6. Nah untuk poin terakhir kalo lagi SALE...duuuuhhhh ampuuuunn...menggodaaaa...karena harga bener-bener murah, terkadang kita kurs kan ke rupiah pun masih murah dan kita tidak perlu ragu tentang keoriginalan barang yang ada, Jepang tidak mengenal sistem KW....
Poin-poin diatas tersebut mungkin hanya sebagian kecil yang saya paparkan. Terkadang si sulung yang sering berkata "kakak kangen Jepang", nah untuk kuliner anak-anak saya sampai sekarang masih OK aja dengan Japanese food.

Tapi betapa pun saya sangat tertarik ingin tinggal kembali di Jepang :D, tapi tanah air merupakan tanah terbaik tempat kembali, terutama dengan kekayaan alam serta kuliner nya. Karena saya masih harus terus belajar dan belajar dalam hal masak memasak yang menjadi hobi serta kewajiban saya sebagai istri dan ibu yang di tuntut harus selalu bisa menghadirkan masakan sehat untuk keluarga.